CERITA dari KEBUMEN

Sejujurnya, sebagai generasi baru, kita nggak cuma butuh Wi-Fi buat nyambungin hidup, tapi juga butuh akar untuk mengetahui jati diri.

30 April kemarin, Kebumen menggelar sarasehan cagar budaya yang diinisiasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bareng Tim Ahli Cagar Budaya (ATCB). Bukan acara formal, tapi lebih semacam ritual batin untuk belajar sejarah. Bukan cuma seminar, tapi juga menelusuri napak tilas ke jejak-jejak bisu yang pernah hidup dan patut untuk kembali dikenang.

Lebih dari 80 jiwa terdiri dari akademisi, pelajar-mahasiswa, pecinta budaya, berkumpul dalam satu ruang, menyimak pemaparan dua narasumber utama yaitu Dr. Ir. Chusni Ansori, MT (Geo-arkeolog BRIN) dan Teguh Hindarto, S.Sos., M.Th (Sejarawan).

Para pakar ini menyebutkan bahwa benda mati seperti situs dan candi menyimpan catatan tentang leluhur kita. Untuk itu, bersama kita menjejakkan kaki menapak tilas ke 4 destinasi.

*Ambachtschool (SMPN 7 Kebumen) : Tempat cita-cita ditempa sejak zaman kolonial, hingga hari ini tetap jadi dapur mengasah ilmu anak negeri.

*Lingga-Yoni Sumberadi : Simbol kesuburan harmoni alam, nan-sakral. Sayangnya butuh banyak renovasi jika ingin dijadikan aset wisata.

*Gereja Kristen Jawa : Tempat Iman menyatukan umat dalam harmoni doa Kudus.

*Klenteng Kong Hwie Kiong : Bukti bhinneka bukan sekedar jargon, tapi nyata hidup berdampingan dalam proses asimilasi pembauran.

Perjalanan ini menjadi tamasya batin yang dipandu pemuda ATCB penjaga waktu yang membuat sejarah terasa dekat dan hidup. Diskusi hangat di ruang dan lapangan, door-prize seru tapi yang utama adalah kesadaran bahwa kita ini bukan cuma hidup, tapi patut mewarisi. Kita perlu membangun masa depan dengan cahaya masa lalu karena sejarah itu bukan hanya cerita, tapi cermin untuk lebih mengenal dan mengenang leluhur kita.

Inilah nilai-nilai yang patut dijabarkan dan dikenal oleh generasi muda agar aset cagar alam dan budaya bisa menjadi cermin untuk memantulkan harapan dan lestari di masa depan.

Kota Walet, Dee, 30042025

#cagarbudayakebumen
#napaktilaszaman
#kebumenheritage
#ziarahkebudayaan
#budayaadalahkita
#sejarahkotakebumen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tentang Aku


This will close in 20 seconds