Ruang temu Dharmawangsa, hangat dirayapi semangat dan harap, nama Slamet Pramono terpilih mutlak sebagai Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen periode 2025–2030.
Slamet Pramono seorang guru seni, musisi, dan pencipta lagu, kini memikul amanah besar. Bukan sekadar merawat warisan budaya, tapi sekaligus menghidupkannya dengan cinta dan cita.
Melalui Musyawarah Daerah (Musda) yang digelar Kamis, 08052025, di Trio Azana Style Hotel, Slamet terpilih secara voting, menggantikan Ki Pekik di kepemimpinan sebelumnya.
Disaksikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Frans Haidar, momen itu jadi babak baru dalam peralihan babad seni kabupaten Kebumen.
Dalam pidato pertamanya, Slamet berbicara bukan hanya soal pertunjukan, melainkan keberlangsungan hidup para pelaku seni. “Seni bukan sekadar tontonan. Seni adalah napas. Maka seniman tak cukup diberi panggung. Mereka harus diberi ruang hidup yang layak, harkat, dan masa depan.” Sahutnya berapi-api.
Visi Slamet sangat jelas yaitu membangun ekosistem budaya yang berpijak pada kearifan lokal, namun menjulang hingga ke ranah nasional dan internasional. Menghidupkan sanggar-sanggar yang nyaris senyap mati rasa. Menciptakan ruang kolaborasi lintas generasi. Mendorong pelatihan, perlindungan hak cipta, hingga kesejahteraan bagi para penjaga roh seni-budaya.
Musda kali ini juga disemarakkan oleh Tari Gambyong dan paduan suara siswa SMAN 1 Kebumen. Sebuah simbol bahwa seni di Kebumen terus tumbuh dengan gemerlap di tangan generasi muda.
Semoga di bawah kepemimpinan Slamet Pramono, DKD Kebumen menjadi taman yang rindang, tempat seni tumbuh, dan para senimannya tak hanya hidup, tapi mampu dihidupi dengan layak.
Kita Walet, Dee, 08052025
#seniadalahnapas
#DKDkebumen
#senimanberdaya
#budayalokaltradisional
#kebumenberkarya
#rohbudayakita